Jumat, 08 Juni 2012

euro 2012


ANALISIS: Jelang Euro 2012, Grafik Prancis Meningkat Tajam

Prancis memegang rekor tak terkalahkan di 21 laga internasional. Akankah ini menjadi awal kembalinya kejayaan Les Bleus di Benua Biru?

Gemuruh suporter di Le Mans MM Arena begitu jelas terdengar ketika papan skor menunjukkan angka 4-0 untuk kemenangan Prancis atas Estonia di partai ujicoba terakhir sebelum bertarung di Euro 2012. Berbekal empat kemenangan beruntun sepanjang tahun ini,Les Bleus berangkat ke Donetsk penuh senyum, penuh harapan untuk mengembalikan kejayaan mereka di level Eropa.Sebuah pemandangan menarik terlihat ketika Franck Ribery Cs membentangkan spanduk bertuliskan: "Terima kasih! Di Euro nanti kami bersama kalian dan ini untuk kalian." Sebuah bukti kedekatan pemain dan suporter yang tidak dirasakan skuat Les Bleus di era kepemimpinan Raymond Domenech yang gagal total di Piala Dunia 2010 lalu.

Di bawah pelatih anyar Laurent Blanc, Prancis banyak berubah. Les Bleus mengukir rekor tak terkalahkan di 21 laga -- terpanjang dibandingkan semua kontestan Euro 2012 -- unggul atas Rusia dan Republik Irlandia yang 'hanya' mengantongi 14 tanpa kekalahan.

Apa sebenarnya yang membuat Les Bleus mengalami kemajuan di bawah pelatih muda ini? Robin Brainer dari GOAL.com mencoba membeberkan analisisnya mengenai peningkatan grafik permainan Ribery Cs.

LIMA KEMENANGAN BERUNTUN PRANCIS
v Estonia (k) - Jun 5 2012
v Serbia (k) - Mei 31 2012
v Islandia (k) - Mei 27 2012
v Jerman (t) - Feb 29 2012
v Belgia (k) - Nov 15 2011
4-0
2-0
3-2
1-2
0-0
Melihat pola serangan, Prancis memang tampil memukau di sejumlah pertandingan persahabatan belakangan ini. Naluri menyerangLes Bleus yang pernah hilang sejak kepergian legenda hidup Zinedine Zidane akhirnya kembali.
Jika di kamp latihan sebelum dan selama Piala Dunia 2010 menjadi mimpi buruk, kini Clairefontaine -- tempat di mana Prancis melakukan pemusatan latihan selama beberapa pekan -- agaknya sukses mengembalikan kebersamaan pemain yang pernah hilang dua tahun lalu, atau setidaknya mengembalikan selera menyerang Les Bleus.

Ribery misalnya, yang mulai merebut kembali hati fans Prancis yang menaruh harapan kepadanya. Gagal merebut tiga gelar bersama Bayern Munich musim lalu, termasuk Liga Champions, performa Ribery bersama Tim Ayam Jantan justru mengalami perkembangan signifikan.

Rekening gol Ribery pun kembali dibuka, setelah di 21 laga mantan bintang Olympique Marseille ini mandul di depan gawang. Kritik pedas yang diterima seolah membuat Ribery 'bangun' dari tidur panjang di level internasional. Ribery kembali menunjukkan performa terbaik bersama Tim Ayam Jantan, seperti yang pernah dilakukannya di Piala Dunia 2006, dimana namanya mulai mengilap.

Ribery akhirnya menemukan kekompakan dengan striker Karim Benzema, yang juga membuat juara dunia 1998 ini kian percaya diri menatap turnamen akbar berdurasi empat tahunan ini, dengan dua gol dari tiga laga ujicoba terakhir.

Gol penyerang Real Madrid kontra Estonia merupakan salah satu gol kelas dunia, yang dibukukan Benzema melalui sebuah sudut sempit. Lebih dari itu, gol tersebut menjadi sinyal waspada bagi Inggris, Swedia dan co-hosts Ukraina yang akan menjadi lawan Les Bleus di babak penyisihan grup.

Koleksi gol Benzema memang tidak terlalu mengagumkan, hanya tiga dari 12 partai internasional, tapi secara keseluruhan kontribusinya lebih dari sekadar menceploskan bola ke gawang lawan.

Di bench, kekuatan Prancis tak kalah menakutkan dengan adanya sosok Jeremy Menez yang ikut menyumbang gol di laga kontra Estonia setelah memanfaatkan umpan pemain pengganti Olivier Giroud. Tak diragukan lagi, dua pemain ini bisa memberikan kontribusi besar kapan pun dipanggil ke lapangan.

Satu-satunya masalah yang membuat Blanc masih memutar otak adalah lemahnya barisan belakang Les Bleus. Performa Philippe Mexes sebagai pengawal lini belakang dipertanyakan, karena sering kecolongan setiap lawan melancarkan serangan balik.

Salah satu penyebab lemahnya antisipasi serangan balik bisa jadi karena absennya dua gelandang paling mobile, Blaise Matuidi dan Yann M'Vila, yang masih dibekap cedera. Matuidi hampir pasti absen di laga pembuka kontra Inggris, sementara peluang M'Vila untuk tampil juga sangat tipis.

Tapi, jika skuat Blanc mampu mempertahankan performa terbaik seperti yang ditunjukkan di sepanjang laga ujicoba dan ditambah kepercayaan diri tinggi para pemain, Les Bleus tetap bisa menjadi ancaman serius bagi anak-anak asuh Roy Hodgson dan kembali meretas jalan menjadi yang terbaik di Benua Biru. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar